About

Sabtu, 08 Februari 2014

Desain Kaos Sendiri Modal Dari Tabungan



Kamis, 23 Januari 2014
Melinda Safitri, Mahasiswi Unika Soegijapranata yang berbinis
Konveksi


Ditengah kesibukannya menjadi mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer pada jurusan Sistem Informasi Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang, Melinda Safitri sukses merintis Kaos Porot Wanita (Unik). Kaos porot yang terbilang unik ini tentu terasa asing bagi kita.

Saat ini, Melinda duduk di semester IV FIK Unika. Namun ia sudah mampu menciptakan lapangan usaha bagi Saudaranya. Berbekal kerja keras dan kemauan pantang menyerah ia kembangkan usaha yang telah dirintisnya sejak awal tahun 2013 lalu itu.

Saat ditemui dikediamannya di Jalan Jangli Krajan Rt.02/III No. 225 Kecamatan Candisari, Kelurahan Jatingaleh Semarang, Melinda tengah sibuk mendesain bentuk kaos porot. Namun saat dimintai keterangan mengenai usahanya, gadis berjilbab ini antusias menjawabnya. Menurutnya usahanya sukses berkat keinginan, kerja keras, semangat, dan pendidikan entrepreneurship yang sudah sering ia dapatkan sejak duduk di bangku Sekolah di SMK Negeri 11 Semarang. “Saya sering mendapatkan pelatihan entrepreneur di SMK saya dulu.” Ungkap gadis kelahiran Semarang 11 Mei 1994 ini. “Waktu dulu saya masih terlalu kecil untuk berani membuka usaha sendiri tapi saya memang bercita-cita sebagai wirausahawan. Dan ketika masuk di perguruan tinggi keinginan saya meninggat dalam dunia usaha. Saya juga mendapatkan pendidikan Entrepreneurship yang diajarkan di Jurusan. Saya juga sering mengikuti seminar-seminar yang bertema kewirausahaan. Dari situ saya banyak mendapatkan ilmu tentang bagaimana mengolah usaha tersebut,” Katanya.

            Hingga ahkirnya anak ke tiga dari empat bersaudara ini menemukan usaha Kaos Porot Wanita (Unik) yang menjadi ciri khas produknya. Awalnya, usaha tersebut ia ajukan dalam Pemberian Pinjaman Dana Usaha dari Pihak Universitas. “Waktu itu ada sebuah seminar  entrepreneurship yang diadakan oleh pihak Unika. Dalam seminarnya pihak Unika akan memberikan kesempatan bagi Mahasiswa yang mempunyai ide usaha kreatif dipersilahkan membuat Proposal Usaha untuk pengajuan Pinjaman Dana, dimana dana tersebut dipinjamkan selama 2 tahun dan dikembalikan tanpa bunga. Maksimal mahasiswa adalah 10 orang. Saya salah satu mahasiswa yang membuat proposal itu. Tapi sayangnya saya tidak tahu apakah proposal saya diterima atau ditolak karena tidak pernah ada pemberitahuan sampai saat ini.”Jelasnya. Namun, semangatnya tidak berhenti disitu. Walaupun Pinjaman Dana dari pihak Universitas tidak ada kabarnya. Melinda lantas menggunakan tabungan yang selama ini dia dapatkan dari kerja keranya sebagai guru les privat, “Sejak kelas III SMK semester 2 saya sudah mulai mengajar sebagi guru les privat hingga saat ini.”   Kata gadis yang juga bercita-cita sebagai guru. Dengan modal sendiri dan sedikit dibantu orang tua membuat ide usahanya bisa direalisasikan. “Karena baground keluarga saya adalah penjahit, dari Ibu, kedua kakak dan ke dua kakak ipar saya membuat saya tidak terlalu sulit untuk mencari tenaga kerja. Apalagi Ibu saya sudah memiliki beberapa mesin jahit yang bisa digunakan.” Katanya. Dara manis yang gemar makan kentang goreng ini hanya perlu membeli kain, benang, jarum, gunting dan peralatan pelengkapnya. Disamping itu dia juga telah mempersiapkan desain-desain kaos yang akan dibuatnya. “Untuk desain lebel, dan brosur saya membuatnya sendiri, Karena ilmu Desain Grafis yang saya miliki sejak di SMK”. Untuk promosi tidak menjadi hal yang sulit untuk Melinda, dengan pengalamannya yang pernah bekerja sebagai ADM dan desainer di salah satu percetakan kaos Printing di Semarang, membuatnya lihai dalam mempromosikan lewat online atau offline.   

            Melinda mengaku ide itu muncul dari kesukaannya melihat pakaian anak-anak yang lucu, “Apalagi kalau mereka dipakaikan pakaian yang bersinglet,” Ucap gadis yang gemar mendengarkan music ini.  Kemudian Melinda mulai berfikir bagaimana anak-anak bisa terlihat tetap modis dalam mengenakan pakaian dalam (kaos porot) karena anak-anak atau remaja yang masih sekolah sering menggunakan Kaos Porot. Anak-anak juga lebih suka mengenakan kaos porot tanpa baju saat dirumah. “Agar terlihat lucu dan enak dilihat saya mulai mendesain bentuk kaos porot itu dengan kreatifitas saya Sendiri.” Ujar Putri dari Bapak Sakidi dan Ibu Sunarti.

            Awalnya  kaos yang sudah jadi dibuat, Melinda pasarkan kepada tetangga-tetangga yang memiliki anak kecil sampai remaja. Dari pihak keluarga seperti keponakannya juga mengenakan hasil kaos buatanya, “Lama-lama kaos porot saya terdengar ditelinga orang-orang, mungkin karena bentuknya yang lucu dan unik serta belum pernah ditemukan di pasaran atau swalayan.” Katanya. Omset penjualan Melinda semakin meningkat. Saat ini, setiap harinya ia bisa menjual sampai dengan nilai Rp. 250.000,-. Hingga omset setiap bulannya mencapai 5 jutaan. “Ternya respon masyarakat bagus terhadap kaos yang saya pasarkan, banyak dari mereka yang mengatakan kaosnya halus, dan nyaman digunakan tidak panas.” Ujar gadis yang juga hobi membaca dan menulis ini.

            Pengalaman menarik bagi Melinda saat menekuni wirausaha ini adalah ketika dia mulai terjun langsung dalam pembuatan desain, pembuatan kaos, dan promosi. Bagi dirinya sebuah pengalaman itu mahal harganya. “Saya merasa senang dan bangga pada diri saya sendiri bisa melakukan pekerjaan ini.” Ucapnya.

            “Harapannya usaha ini dapat terus berkembang dan semakin maju,” ungkap pemilik moto Tidak ada yang tidak mungkin di Dunia ini, percaya, yakin dan berdoa kemudian biarkan tangan Tuhan yang bekerja

            Kedepan Melinda ingin mengembangkan usahanya tersebut. “Saya berencana akan membuat kaos tersebut menjadi warna warni agar anak-anak lebih tertarik, karena selama ini warnanya hanya putih saja,” katanya.  

            Jualannya, Melinda dibantu oleh kakak dan saudaranya. Karena dia masih kuliah jadi ketika Melinda di kampus kakaknya yang menghendel usahanya. “Kebanyakan sudah ada reseller yang datang kerumah,” Ucap Melinda yang ternyata adalah salah satu mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan kemendibud jurusan Sistem Informasi di Unika Soegijapranata Semarang.

0 komentar:

Posting Komentar