About

Selamat Datang di Blog Saya

www.memelmemel.co.cc

Game Technology

www.GameTechnology.info.

Melinda Safitri

melinda_graduex@yahoo.com.

My Friend's GT Family

Kunjungan Makam Giri Tunggal.

Bareng Cinta Laura

Suara Semarang.

Selasa, 11 Juni 2013

CERPEN : KESEIMBANGAN HIDUP


Sebuah komitmen dalam status berpacaran. “Tidaklah lengkap mencintai tanpa memiliki.” Kata para orang dewasa yang sedang di bendung cinta. Amel  adalah seorang wanita manis berparas mewah tapi tidak glamor, berambut panjang, bertubuh seksi, berkulit coklat, pintar dalam segala bidang, mampu bekrja sendiri, dan sekarang ia sedang menempuh pendidikan di Universitas Katolik Semarang Fakultas Ilmu Komputer Progdi Game Technology. Universitas yang cukup mewah dan di dominisi oleh mahasiswa kalangan berada. Tapi tidak untuk Amel, ia bisa menempuh pendidikan disitu bukan karena Ayah & Ibu nya mampu, melainkan karena Beasiswa Berprestasi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
            Bisa melanjutkan kuliah adalah sebuah mimpi yang tak pernah ia duga, keinginannya dulu untuk bisa melanjutkan sekolah setelah lulus dari SMK kini menjadi nyata. Wanita tangguh dalam menggapai sebuah mimpi-mimpinya. Karena program yang dibuat dari pemerintah itulah ia jadi bisa kuliah, jika ia bisa bertemu dengan Bapak Presiden Susilo Bambang Yudoyono ingin sekali mencium tangannya dan mengucapkan beribu kata terima kasih.
            Selain kuliah Amel juga bukan wanita yang suka hanya duduk dirumah, nodong uang ke orang tua. Walaupun kuliahnya gratis dibiayai oleh pemerintah lantas ia tidak sampai situ saja, keinginannya untuk mandiri membawa ia memutuskan untuk bekerja separuh waktu. Menjadi guru les privat adalah pilihan terbaik yang Amel ambil, menurut Amel tidak banyak waktu yang ia keluarkan untuk ngajar mereka, ia hanya membutuhkan waktu 1,5 jam untuk satu kali pertemuan dan saat ini ada 4 siswa yang ia ampu, itu berarti kurang lebihnya  4-5 jam waktu yang dibutuhkan untuk mengajar dalam sehari.
            Hari-harinya ia lalui dengan penuh suka cita, membahagiakan orang-orang di sekelilingnya adalah mimpi terbesar dalam hidupnya. Ia rela sakit demi orang yang Amel sayang, ia rela pergi demi kebahagian orang yang Amel cintai. Sebuah keyakinanlah yang membuat dirinya kini bisa bertahan dalam cobaan anugerah Tuhan. Getir cinta sering ia rasakan dalam dirinya, tapi semua itu ia jadikan bentuk rasa sayang Tuhan kepadanya.
            Diusianya yang masih belia 18 Tahun membuat orang-orang mengaguminya atas kecerdasaanya dalam menyikapi sebuah kehidupan di dunia. Ketidak sombongannya membuat banyak orang senang denganya, selalu memujinya untuk setiap tindakan yang ia lakukan. Tapi semua itu tidak membuat Amel lupa dari mana ia memperoleh semua itu, Tuhan yang telah mengajarkannya arti dari berbagi itu apa?, Tuhan yang telah mengajarkanya arti dari saling memberi itu apa?, Tuhan selalu mengajarkanya arti dari saling mengiklaskan itu apa?. Satu demi satu ia renungi dan jalankan, dalam setiap langkahnya selalu terucap seribu harapan untuk dirinya, keluarga dan orang yang kasihinya.
            Amel merupakan wanita yang percaya atas sebuah keajaiban di dunia yang diberikan Tuhan, apa yang telah ia peroleh saat ini semata hanya karenanya hingga pada sebuah waktu ia di pertemukan dengan seorang pria teman lamanya “Wildan Aziz Widjanarko”  nama kekasihnya saat ini. Kurang lebih 6 Tahun ia mengenalnya sebagai teman, tidak tahu mungkin sudah di gariskan atau hanya kebetulan mereka dipertemukan kembali dalam sebuah komitmen Cinta.
            “Mel, mau nggak jadi pacarku?” Suaranya terdengar sangat pelan ditelinga Amel saat mereka berdua sedang duduk bersampingan di sofa depan televisi rumah Wildan. Kala itu adalah tepat di hari kasih sayang Kamis, 14 Febuari 2013. Seakan kurang jelas dengan apa yang dikatakan Wildan, ia memintanya untuk mengulangi kembali.
            “Maukah kamu jadi pacarku?” untuk kedua kalinya Wildan mengulangi di telinga Amel. Sesaat kepala Amel menengok dan menatap tajam matanya. Lalu ragu dan tidak percaya dengan apa yang diucapkan. Ini kejutan kedua yang Wildan berikan setelah ia memberikan 3 coklat sekaligus saat Amel sedang asyik melihat televisi.
            Bingung itu jelas, Amel bahkan nggak tau apa yang harus ia katakan tapi dengan keyakinan yang di ucapkan Wildan kepadanya membuat hatinya tak kuasa untuk tidak menerimanya. Dulu saat mereka masih sama-sama duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, Amel pernah suka dengan Wildan tapi entah karena apa ia memutuskan untuk tidak masuk dalam salah satu wanita yang dipacarinya. Yang Amel lihat kini Wildan bukan seperti sosok laki-laki seperti dulu, banyak sekali perubahan yang telah ia perlihatkan seakan membuat Amel yakin untuk menerima cintanya.
            Sayangilah aku dahulu, baru cintai aku,, karena cinta itu gk akan hilang saat rasa sayang selalu menyelimuti hati kamu ,..” Satu kaliamat yang di ucapkan Amel untuk Wildan.
            Jika dilihat Wildan bukanlah laki-laki yang memiliki wajah pas-paasan. Amel tahu sedikitnya tentang dia siapa, mantanya, perempuan yang sering digombalinya dll. Yang Amel sering dengar dulu dia adalah laki-laki yang banyak digemari oleh wanita-wanita cantik, itulah salah satu alasan Amel kenapa ia tidak melanjutkan kedekatanya dengan Wildan dulu.
***
            Tetes air mata Amel mulai jatuh, hatinya tiba-tiba menjadi menggumpal  sakit. “Ijinkan aku untuk pulang!” isak lirih suara Amel.
            “Kamu kenapa? Jelasin dulu sama aku.” Pinta Wildan yang sedang menghalangi kepergian Amel.
            Seaakan tidak ingin berkata apa-apa lagi dengan Wildan ia hanya berkata “tidak papa” berulang kali sambil mendorong Wildan, memaksa untuk bisa pulang. Tapi sayang usahanya sia-sia, Wildan tidak begitu saja membiarkan Amel pulang dalam keadaan menangis.
            “Tolong bicara, aku tidak ingin kita berantem dibawa pulang. Nanti membuat semua tambah panjang.” Jemari tangan Wildan memegang dahi Amel dan mengangkat kepala Amel perlahan.
            “Aku merasa kamu tidak menyayangiku, kamu tidak mungkin setega itu meninggalkan aku sendiri didalam jika kamu sayang.” Isak tangis Amel menjadi.
            Baru 2 minggu hubungan mereka tapi sudah ada aja cobaan yang mereka harus hadapi. Setelah hubungan mereka berjalan disanalah Amel tahu betapa cueknya Wildan, Amel sadar setiap orang memiliki sifat masing-masing tapi Amel nggak pernah nyangka kalau Wildan secuek itu terhadapnya. Sesaat sering sekali Amel merasakan tidak ada sayang dari Wildan untuknya, tapi Amel selalu menerima apa yang ada didirinya. Terlalu banyak perbedaan antara mereka berdua membuat disetiap pertemuan pasti ada pembicaraan yang nggak enak.
            “Bey, aku mau pergi?” ucap Wildan tiba-tiba.
            “Pergi kemana Bey?” tanya balik Amel penasaran.
            “Pergi ke hatimu Bey. Hehe” gelak senyum Wildan untuknya.
            Wajah Amel langsung memerah tersipu malu, yang tadinya kusam kini seakan sedikit ada blas-on di kedua pipinya. “Pinter deh gombalnya,..” balas senyuman kecil dari Amel.
            “Loh, beneran kok. Aku ingin pergi kehatimu untuk selalu menyiraminya disetiap pagimu, menyirami hatimu dengan cinta dari hatiku J” kini tangan Wildan mulai mengusap pipi Amel dengan lembut. Terasa sekali Wildan sangat menyayanginya.
***
Sayangi aku
Tak ingin ku mengulangi sebuah cinta yang salah,
Tak ingin ku mengulangi sebuah perpisahan yang sakit,
Dengan hadirmu disini itulah kebahagiaaan yang indah,
Melihatmu tersenyum kepadaku adalah hal termanis dalam jiwaku,
Sayangi aku dikala aku tak sanggup tersenyum untukmu,
Sayangi aku dikala aku tak sanggup menatapmu,
Sayangi aku dikala aku tidak lagi bersamamu,
Aku memiliki rasa yang besar pada cinta yang kau berikan,
Dan ijikan aku menyayangimu,
Wildan, 02-03-2013

            Harapan yang besar kepada Wildan, sama-sama ingin meraih sebuah mimpi sukses. Seimbang merupakan komitmen hidup yang selalu Amel tanamkan pada dirinya, seimbang dalam belajar, bekerja, menjadi pacar yang setia, dan sanggup membereskan pekrjaan rumah. Tidak ada orang didunia ini yang sempurna, Amel hanya ingin seimbang dalam hidup yang sedang ia jalankan. Semoga cinta Wildan diberikan setulus cinta yang dia ucapkan untuk selalu menjaga ibunya.
            “Love You, Bey ?” pesan singkat yang dikirimkan Wildan.
            “Love You To, Bey..” balasan pesan dari Amel.

Terbit : Majalah Gradasi Edisi Juni 2013 (Melinda Safitri/Penerima Beasiswa Unggulan Kemendibud Unika Soegijapranata Semarang)

PUISI : CINTA SEBUAH MIMPI BURUK






Menangislah hati dalam kesendirian
Menanti kehadiran sang ilahi sang penguasa batin
Kehidupan penuh tanda Tanya
Ketika sebuah cinta hadir dalam jemari tangan
Harapan untuk sanggup menyentuhnya kian terasa berat
Rasa takut tuk berkata cinta, kian kuat menyelimuti
Kepergianya menimbulkan luka dalam hati
Saat bibir tak sanggup mengatakan sebuah cinta
Rasa itu meninggalkan sebuah penyesalan.
Sepi terus menemani hari dalam kesendirian
Ketika hari dimana cinta itu datang kembali
Hati terus berusaha tuk menjaganya
Mimpi itu … Buatku terpaku mematung kaku
Entah kenapa cinta itu pergi
Perlahan persahabatan yang indah menjadi sebuah gurun pasir
Yang kering dan hampa didalamnya
Kenapa semua berujung pada kepahitan
Apa sebenarnya sebuah cinta itu?
Dan hati ini mulai takut, Cinta hanya sebuah mimpi buruk
Yang tak ingin singgah di hati lagi.

Terbit : Majalah Mop Edisi Mei 2013 (Melinda Safitri/Unika Soegijapranata Semarang)

CERITA LUCU : KETENDANG KUDA



Sore itu hujan deras sekali, Ayah sedang berada di rumah Om Santo. Ayah menelpon Amel untuk menyuruh menjemputnya kala itu, mau tidak mau Amel  harus berangkat untuk menjemput Ayah. Biasanya Ayah pergi bawa motor sendiri tapi waktu itu beliau pergi dijemput dengan Om Santo. Ibu udah bilang “Nanti dulu Mel, nunghu hujanya reda.” Tapi Amel nekat, pergilah dia ke Rumah Om Santo yang tidak terlalu jauh dari rumahnya menggunakan kendaraan bermotor. Sampainya disana Ayah sudah menunggunya, tak lama Ayah berpamitan kepada Om Santo untuk pulang, Amel juga tak lupa pamit mencium tangan Om Santo. Om Santo adalah Adik kandung Ayah jadi sudah semestinya Amel bersikap baik dengannya. Tiba waktunya Amel dan Ayah pulang dengan bergoncengan, dalam perjalananya mereka melewati jalan yang masih tanah atau belum di aspal. Saat mereka melewati jalan itu terdapat kuda yang diikat ke pohon dan sedang makan, posisi kuda itu membelakangi Ayah dan Amel saat melewatinya. Dari jauh Amel sudah melihatnya, Amel sudah waspada saat melewati kuda itu tapi karena Ayah yang menyetir motornya Amel tidak bisa mengendalikan arah motor, saat mau melewati kuda Ayah lewat terlalu dekat sama kaki kuda karena mungkin si kuda kaget dengan bunyi motor mereka kaki kuda langsung nendang ke belakang dan mengenai Amel. Jeritan sambil pukulan langsung dilayangkan Amel ke Ayah. “Ayah itu lo, jangan mepet-mepet sama kudanya, aku ketendang ini, sakit yah..” protes Amel. “Maaf ya, tadi Ayah menghindari kubangan air makanya Ayah lewatnya agak dekat kuda yang nggak ada kubangan air.” Jawab Ayah.

Terbit : Majalah Mop Edisi Mei 2013 (Melinda Safitri/Unika Soegijapranata Semarang)