Oktober 2013
Waktu
itu dipagi hari yang cerah. Waktunya anak sekolah berangkat sekolah. Hari
senin, harinya orang-orang sibuk, jalanan juga ramai kendaraan bermotor dan
roda empat. Icha, gadis manis yang sedang duduk di bangku Sekolah Menengah
Pertama ini biasa berangkat sekolah diantarkan oleh seorang ojek yang sudah
menjadi langganannya. Icha juga memiliki seorang adik bernama Denis. Karena
tubuh Denis yang masih kecil biasanya mereka berangkat bersama (1 motor ada
Icha, Denis dan abang ojeknya). Nah, saat mau berangkat, abang ojek juga sudah
siap didepan rumah Denis naik dahulu di jok motor dan disusul oleh Icha tapi
sebelum sempat Icha menjatuhkan pantatnya di jok motor ia kembali turun lagi
dan mengatakan “Abang ojek, bisa antar Denis dulu. Icha mau ambil buku yang
tertinggal kayaknya keselip.” Ucapnya. “Iya mbak Icha.” Jawab Abang ojek.
Ahkirnya
setelah 10 menit kemudian abang ojeknya dating. Icha juga sudah menunggu
didepan rumah. Sewaktu Icha mau naik ke motor dengan posisi tangan yang sudah
menempel di jok motor tiba-tiba Icha membatalkan dan langsung masuk kedalam
rumah lagi. Ia baru sadar kalau alat tulisnya tertinggal di meja belajar
sewaktu tadi ia mengeluarkannya. Sangking terburu-burunya Icha lupa bilang sama
abang ojeknya.
Saat
dirinya keluar rumah, menengok kanan dan kiri Icha tidak menemukan sosok abang
ojek yang tadi berdiri persis didepan rumahnya. Dengan sabar Icha menunggu
abang ojeknya. Tak lama 10 menit kemudian datanglah abang ojek itu, buru-buru
icha nyamperin dan bertanya “Loh, tadi abang ojek dari mana? Icha nunggu dari
tadi.” Tanya Icha. “Abang ojek nganterin mbak Icha kesekolah. Tapi sampai
disekolah mbak icha, tak rasa-rasain kok mbak Icha nggak turun-turun. Abang
ojek tengok kebelakang ehh ternyata mbak Ichanya nggak ada. Abang ojek piker
mbak icha jatuh dijalan.” Jelas abang ojek. “hahahahahahhahahahahahhahaha”
gelak tawa Icha seketika. “Icha kan belum naik abang ojekkkk. Icha tadi masuk
rumah lagi buat ambil diskrib yang ketinggalan dimeja belajar.” Masih dengan
gelak tawa. “Abang ojek ngrasanya mbak icha sudah naik kok.” Abang ojek juga
sedikit geli dengan kejadian yang ia alamai barusan. “Yasudah mbak icha, yuk
abang ojek antarkan kesekolah lagi. soale tadi yang abang ojek antarkan adalah
angin. hehe” ajak abang ojek. “Hahaha. Yuk bang.” Icha naik ke motor. “Sudah
siap mbak icha?” tanya abang ojek untuk memastikan kalau Icha tidak ketinggalan
lagi. “Siap abang ojek.hehe”. (Melinda Safitri, penerima
Beasiswa Unggulan Kemendikbud, mahasiswa program Game Technology Unika
Soegijapranata).
0 komentar:
Posting Komentar